Belajar dari Hammarby Sjöstad

Perjalanan ke Hammarby Sjöstad dari pusat Kota Stockholm menempuh jarak sekitar 30 km ke arah selatan. Saat itu, saya melakoninya dengan menggunakan bus yang kemudian dilanjutkan dengan menggunakan kereta listrik. Selama beberapa tahun terakhir, kawasan di pinggiran Kota Stockholm ini kerap dikunjungi oleh wisatawan maupun pelancong yang lebih serius, seperti peneliti, mahasiswa, maupun wartawan. Tujuan mereka bermacam-macam, selain karena kawasan ini telah menjadi lokasi wisata  kota kawasan ini juga adalah 'laboratorium besar' bagi mereka yang hendak belajar mengenai urban redevelopment (pembangunan ulang kawasan perkotaan).

Awalnya bagian kota ini adalah kawasan industri dengan tingkat polusi yang tinggi. Tanah di kawasan terkontaminasi dengan bahan kimia beracun dan berbahaya yang digunakan dalam proses manufaktur. Perairan yang dekat dengan kawasan ini dijadikan untuk membuang limbah cair pabrik yang tidak menguntungkan bagi fauna dan habitatnya. Hasil pembakaran energi menghasilkan polutan udara yang membuat lingkungan tidak nyaman ditinggali. Sebagai kawasan industri, lokasi permukiman di dalamnya juga menjadi kumuh.

Transformasi dimulai sejak awal tahun 1990-an untuk mengubah kawasan ini lebih ramah lingkungan. Sejumlah proyek restorasi lingkungan dijalankan mulai dari relokasi pabrik, perbaikan kondisi/ rehabilitasi lingkungan, maupun pengenalan proses manufaktur yang bersih. Semuanya berawal dengan penyusunan rencana kawasan dan pengembangan infrastruktur dengan konsep cradle-to-cradle development. Sebisa mungkin pemanfaatan material dan energi untuk proses produksi maupun rumah tangga dapat dimanfaatkan ulang (reuse) maupun didaur ulang (recycle) agar tidak membebani lingkungan dengan limbah. Sebagai contoh, panas dari hasil pendinginan mesin pabrik dialirkan ke rumah-rumah sebagai alat pemanas. Sebelum dibuang ke perairan terbuka, air tersebut diolah melalui proses pemurnian.

Konsep pengembangan kawasan telah memicu perkembangan teknologi bersih, baik yang didanai pemerintah kota maupun swasta. Investasi tidak hanya pada upaya rekonstruksi, melainkan juga pada penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan teknologi bersih. Teknologi sel surya yang lebih efisien dengan tipikal pergerakan matahari musiman dikembangkan dan telah terpasang pasta sejumlah gedung. Pemanfaatan LED untuk penerangan jalan pun sudah jamak dengan teknologi yang menghasilkan iluminasi dan durabilitas yang baik. Teknologi penyedot sampah kering telah terpasang pada lokasi publik maupun tiap blok rumah susun, sehingga mendorong pemilahan dan mengurangi perjalanan kendaraan pengangkut sampah.

Untuk transportasi orang, kawasan menyediakan pilihan transportasi publik yaitu kereta listrik dan kapal boat melintasi danau (secara gratis). Fasilitas pedestrian dan sepeda dibangun dengan sangat baik, sehingga mendorong pemanfaatannya. Beberapa tempat disewakan sepeda. Taman-taman mengisi ruang kosong di antara blok rumah yang juga merupakan sarana rekreasi warga. Saat ini, hanya tipe industri yang mampu memenuhi persyaratan baku mutu lingkungan kota yang diperbolehkan berdiri (yang bahkan lebih dari standar yang ditetapkan Eropa!).

Sejauh mata memandang, nampak suasana hijau pepohonan dan rerumputan di sela-sela gedung. Jalanan tidak dipenuhi oleh kendaraan, tetapi pejalan kaki yang terkadang menyapa ramah. Dekat dengan perairan yang merupakan bagian dari Laut Baltik, sejumlah orang berkumpul untuk menikmati suasana yang saat itu pada musim panas. Saya juga melihat seorang ayah yang mengasuh anak dengan kereta dorongnya. Dalam rekreasi singkat dan serius ini saya merasa belajar banyak, namun sedikit yang telah saya lakukan terhadap kota saya sendiri.

Pemandangan ke arah pelabuhan dengan dilengkapi promenade

Trotoar yang disediakan cukup lebar dan nyaman digunakan berbagai kalangan

Warga kota yang tengah berekreasi di tepi danau

Jalur sepeda yang disediakan secara baik dan dibebaskan dari konflik dengan pemanfaatan lainnya, seperti parkir 

Taman kota yang banyak tersedia di kawasan

Pemanfaatan LED sebagai penerangan jalan pada jalan -jalan utama




Tidak ada komentar:

Posting Komentar