Selain dikenal dengan kekayaan alamnya berupa aspal alam, Pulau Buton juga merupakan destinasi wisata di Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki sejumlah daya tarik wisata sejarah, alam, maupun budaya . Salah satunya wisata alam di Pulau Buton adalah Pantai Kamali.
Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Kamali akan menyadari dengan cepat keberadaan patung naga setinggi sekitar 5 m. Pantai ini berdiri di tengah pinggir pantai yang ditata menjadi taman rekreasi oleh Pemerintah Kota Bau-Bau. Pada malam hari ketika cuaca cerah, suasana pantai ramai dengan warga sekitar yang turut memanfaatkan areal pantai sebagai tempat rekreasi. Dengan suhu dapat mencapai 33 derajat Celsius pada tengah hari pada musim kemarau (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bau-Bau), malam hari menjadi waktu kunjungan yang banyak dipilih.
Patung naga ini merupakan simbol masyarakat sejak masa pemerintahan Kesultanan Buton. Untuk melengkapi postur naga, ekor naga ditempatkan di dekat Gedung Walikota Bau-Bau di terletak perbukitan lebih dari 5 km dari lokasi pantai. Namun, sebagian besar badan naga tidak dibuat dan diimajinasikan tertanam di dalam bumi antara lokasi munculnya kepala dan ekor naga. Meskipun tertanam di dalam bumi, naga dianggap berasal dari langit (sumber: http://orangbuton.wordpress.com/2009/10/23/makna-simbolis-pada-istana-malige-buton). Keberadaan naga ini mengisahkan asal-usul suku Wolio, yang menghuni Kepulauan Buton, Muna, dan Kabaena di Provinsi Sulawesi Tenggara, yang diyakini berasal dari daratan Cina.
Lokasi berdirinya patung naga ini merupakan spot berfoto populer di kalangan para wisatawan. Dengan dikelilingi oleh beragam aktivitas pada malam hari, seperti penjualan makanan dan permainan anak, serta rekreasi, patung naga menjadi salah satu pusat daya tarik di Pantai Kamali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar