Rekreasi sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Selain untuk melepaskan kepenatan karena aktivitas harian yang rutin, rekreasi menjadi cara agar dapat menyempatkan diri berolahraga. Kombinasi antara dua aktivitas tersebut berwujud di salah satu objek wisata yang telah berkembang d Bali, Sanur.
Pada kawasan wisata ini, dibangun pedestrian walk sepanjang pantai. Para wisatawan berkesempatan untuk berjalan maupun berolahraga. Pedestrian walk ditempatkan di depan resort wisata maupun hotel yang sekaligus membatasi dengan areal pantai atau sempadan pantai. Sepanjang jalur, selain resort dan hotel, juga adalah toko, warung, dan restoran yang jumlahnya semakin banyak. Apabila para pengunjung memilih untuk bersepeda, mereka dapat menyewa sepeda pada lokasi masuk menuju pantai.
Pemanfaatan secara bersama sebetulnya sudah tepat. Hanya saja dimensi lebar jalur tidak cukup memadai. Pada situasi ramai, umumnya pagi hari, konflik pemanfaatan kerap terjadi. Bunyi dering sepeda memaksa pejalan kaki untuk berjalan lebih ke pinggir lagi. Untuk menikmati aktivitas berjalan maupun bersepeda bisa jadi kurang menyenangkan.
Menyusuri jalur yang disediakan sangat ideal dilakukan pada pagi hari sembari menikmati matahari terbit. Keteduhan di sepanjang jalur juga sangat diperhatikan melalui konsep telajakan. Dengan konsep ini, tiap muka halaman resort dan hotel ditempatkan pohon dan taman yang menambah asri kawasan, serta sekaligus menjadi areal penyangga tiap resort dan hotel dari aktivitas di pantai yang terkadang ramai.
Konsep pedestrian walk ini sangat didorong melalui pengelolaan lalu lintas. Akses kendaraan bermotor menuju pantai dibatasi, hanya diperuntukkan bagi kendaraan kecil maupun bukan bermotor. Dengan konsep pedestrian walk, kawasan ini terbebas dari polusi suara dan kendaraan, serta meningkatkan daya tarik kawasan melalui aktivitas rekreasi dan wisata yang bervariasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar