Bali sebagai salah satu destinasi wisata internasional sudah ternama. Sepanjang tahun, Bali dikunjungi jutaan wisatawan dalam dan luar negeri. Pariwisata telah menjadi sektor ekonomi yang sangat berkembang, mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi. Peran Bali dalam berbagai misi international sangat mengemuka. Sepanjang tahun 2013, terdapat sejumlah pertemuan international, antara lain adalah APEC (Asia Pasific Economic Cooperation) maupun WCF (World Cultural Forum).
Denpasar dan Kuta telah menjadi world's cities. Dalam hal ini, interaksi kota-kota tersebut dengan kota-kota lain di dunia sangat intensif. Salah satu indikasi adalah rute penerbangan internasional maupun jadwal harian yang padat. Sanur, Kuta, dan Denpasar adalah lokasi bagi kantor konsuler maupun kantor cabang perusahaan sejumlah negara. Kuta bahkan menjadi kota yang fenomenal dengan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung dalam satu tahun melebihi jumlah penduduk lokal. Penggunaan sejumlah bahasa asing pada billboard maupun kantor usaha lokal sudah lazim.
Sebagai world'cities, Kuta dan Denpasar memiliki peran lokal yang juga penting melalui penyebaran pembangunan ke wilayah sekitar Bali. Tidak hanya itu, ditempatkannya Bali dalam konteks Koridor V, meliputi Bali dan Nusa Tenggara, harus dilihat sebagai strategi difusi pembangunan, teknologi, dan ekonomi. Menjadikan Bali sebagai pintu masuk dan penyebaran aktivitas pariwisata memerlukan kesiapan infrastruktur yang diwujudkan secara baik. Kapasitas daya dukung lingkungan masih menjadi pertanyaan yang juga terkait dengan keberlanjutan kota-kota tersebut. Selain itu, kota-kota tersebut sebaiknya bukan menciptakan ketergantungan terhadap kota-kota lainnya maupun menyerap sumber daya dari daerah sekitarnya. Kaitan (linkage) dan konektivitas yang diwujudkan bukan hanya isu infrastruktur, namun juga ekonomi lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar