Ketika aksesibilitas masih buruk, distribusi barang pun terhambat, bahkan berhenti. Dalam teori ekonomi geografis, kesetimbangan wilayah tidak tercapai yang berakibat pada mahalnya biaya transportasi yang berimplikasi pada buruknya distribusi dan mahalnya harga produk pada wilayah dengan aksesibilitas yang rendah. Investasi yang diharapkan guna menciptakan "industri" pun akan sulit dicapai dan pemanfaatan sumber daya lokal (material, sumber daya manusia) akan masih pada taraf minimal.
Manusia semut telah menjadi distributor informal atas produk bahan pokok, seperti gula pasir di kawasan perbatasan Sambas. Ada yang menyebutkan gula yang diperoleh berasal dari negara tetangga yang masuk ke tanpa pengawasan atau custom yang memadai. Aksesibilitas jalan yang masih buruk menciptakan beban ekonomi bagi masyarakat lokal karena harga komunitas "import: yang mahal. Kondisi yang sama juga berlaku untuk komoditas seperti minyak tanah maupun bensin karena biaya transportasi yang masih mahal. Perlu berbagai langkah untuk menyeimbangkan harga komoditas dan menciptakan industri berbasis produksi lokal di kawasan, salah satunya adalah melalui pembangunan dan peningkatan infrastruktur jalan yang saat ini tengah dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar